Blogroll

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 17 September 2021

 



Rabu, 25 April 2018

Cerita Seks Atun Si Pembantu Yang Ganjen


Sepeninggal Lastri, kami mendapat seorang pembantu baru dari sebuah yayasan penyalur tenaga kerja yaitu seorang wanita berumur 23 tahun bernama Atun. Atun berambut lurus sebahu, berperawakan sedang , berkulit sawo matang dengan wajah yang manis, tinggi sekitar 160 cm , badan ramping dengan berat badan sekitar 50 kg, dengan tetek yang besarnya sedang saja. Yang agak istimewa dari penampilan Atun adalah matanya yang bagus dengan lirikan-lirikan yang kelihatannya sedikit nakal.

Hari pertama kedatangannya , saat memperkenalkan diri , ia tampak tidak banyak bicara, hanya saya melihat bahwa matanya sering melirik dan memperhatikan celana saya terutama pada bagian kemaluan. Saya berpikir, ” akh, nakal juga nih… “. Ternyata Atun ini baru menikah dua bulan lalu dan karena desakan kebutuhan ekonomi saat ini sedang terpisah dari sang suami yang bekerja menjadi TKI di Timur Tengah.

Setelah beberapa hari bekerja pada kami, ternyata Atun cukup rajin dan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Memasuki minggu kedua, saya mendapat gilirin kerja shift dari kantor, yaitu shift ke 2, sehingga saya harus mulai bekerja mulai dari jam 15:00 sampai dengan jam 23:00. Jadi bila pulang telah larut malam, biasanya isteri saya sudah tidur dan bila ia tidur, ia mempunyai kebiasaan tidur yang sangat lelap dan sangat susah sekali untuk dibangunkan ; dan bila saya terbangun pada pagi hari, isteri sudah berangkat kerja, sehingga biasanya kami hanya berhubungan melalui telephone saja atau ia menuliskan pesan dan menempelkannya di kulkas.

Suatu malam sepulang kerja, Atun seperti biasa membuka pintu dan setelah itu ia biasanya menyiapkan air panas untuk saya mandi. Sedang saya asyik mandi dan menggosok-gosok tubuh saya, saya mendengar suatu bunyi halus dibalik pintu kamar mandi, sambil berpura-pura tidak tahu saya tiba-tiba menunduk dan mencoba melihat dari celah yang ada dibawah pintu tersebut.

” hah….” , saya kaget juga, karena disitu terlihat sepasang kaki yang dalam posisi sedang men-jinjit menempel dipintu kamar mandi. Wah, ternyata saya sedang diintip , oleh siapa lagi kalau bukan Atun. Saya tetap pura-pura tidak tahu saja dan mulai memasang aksi ; saya mulai menggosok-gosokan sabun kebagian ****** saya, meremas-remas sehingga ****** saya pun mulai bangun dan menjadi keras, sambil terus meng-kocok-kocok ****** saya, saya juga berusaha untuk berkonsentrasi mendengar suara dibelakang pintu itu. Dari situ terdengar desahan halus yang sedikit lebih keras dari tarikan nafas.
“Naah…lo….rasain ” , kata saya dalam hati. Selesai mandi, saya langsung saja keluar dengan memakai handuk yang dililitkan kebadan bagian bawah saya, ****** saya masih dalam posisi menegang keras, jadi terlihat menonjol dari balik handuk. Saya tetap berpura-pura tidak tahu apa-apa dan berjalan kearah belakang untuk menaruh pakaian kotor.
“pep…..pak….. bapak mau emm.. makan”, sapa Atun ,
“oh… enggak Tun, sudah makan… tolong bikinkan kopi saja”, jawab saya sambil saya perhatikan wajahnya. Ternyata wajah Atun terlihat pucat dengan tangan yang agak gemetaran.
“eeh…kamu kenapa Tun,…..sakit yaa ?”, tanya saya
“ah , tidak pak….. saya cuma sedikit pusing aja”, jawab Atun
“Iyaa…Tun….saya juga sedikit pusing… apa kamu bisa mijitin kepala saya”
“beb…bis…bisa pak”, jawab Atun tergagap, sembari matanya terus menerus melirik kearah ****** saya yang menyembul. Sayapun masuk kekamar dan mengganti handuk dengan sarung tanpa memakai celana dalam lagi, dan tidak lupa memeriksa isteri saya; setelah saya perhatikan ternyata isteri saya tetap tertidur dengan pulas sekali. Sayapun duduk disofa didepan televisi sambil menunggu Atun membawa kopi, yang kemudian ditaruhnya dimeja didepan saya.
“Tun….tolong nyalakan tv-nya”
Atun berjalan kearah televisi untuk menyalakan , saat televisi telah menyala saya bisa melihat bayangan tubuh Atun dari balik dasternya. “wah….boleh juga”, terasa denyutan di ****** saya, nafsu saya mulai memuncak.
“Tun…. tolong kecilkan sedikit suaranya”, kata saya, Saat ia mengecilkan suara televisi itu, Atun sedikit membungkuk untuk menjangkau tombol tv tersebut, langsung tubuhnya terbayang dengan jelas sekali , Atun ternyata tidak memakai BH dan puting teteknya terbayang menonjol bagaikan tombol yang minta diputar.
“lagi sedikit Tun….” kata saya mencari alasan untuk dapat melihat lebih jelas. Aduh , denyutan di ****** saya pun makin keras saja.
“Ayo ..Tun..pijitin kepala saya” kata saya sambil bersandar pada sofa. Dengan agak ragu, Atun mulai memegang kepala saya dan mulai memijat-mijat kepala saya dengan lembut.
“nah..gitu….baru enak, kata saya lagi, “tapi film-nya kok jelek banget yaa…”
“iya..pak…film-nya film tua..” katanya.
“kamu mau lihat film baru”, kata saya sambil langsung berdiri dan menuju kearah lemari televisi untuk mengambil sebuah laser disk dan langsung saja memasangnya, film itu dibintangi oleh Kay Parker, sebuah film jenis hardcore yang sungguh hot. Atun kembali memijat kepala saya sambil menanti adegan film tersebut.

Saat adegan pertama dimana Kay Parker mulai melakukan french kiss dan meraba ****** lawan mainnya , tangan Atun mengejang dikepala saya, terdengar ia menarik nafas panjang dan pijatan tangannya bertambah keras. Saya mengangkat kepala dan melihat keatas kearah Atun; terlihat matanya terpaku pada adegan di layar, biji matanya kelihatan seperti tertutup kabut tipis, ia benar-benar berkonsentrasi melihat adegan demi adegan yang diperankan oleh Kay Parker. Sekitar seperempat jam kemudian, terasa pijatan dikepala saya berkurang, karena hanya satu tangannya saja yang dipakai untuk memijat sedangkan setelah saya tengok kebelakang ternyata tangannya yang satu lagi terjepit diantara selangkangannya dengan gerakan menggosok-gosok. Desahan nafasnya menjadi keras buru memburu. Atun terlihat bagai orang sedang mengalami trance dan tidak sadar akan perbuatannya.

Saya langsung saja berdiri dan menuju kebelakangnya; sarung saya jatuhkan kelantai dan dalam keadaan telanjang saya tekan ****** saya ke arah belahan pantatnya sedangkan mulut saya mulai menjalar ke leher Atun, menjilat-jilat sambil menggigit pelahan-lahan. Kedua tangan saya bergerak kearah teteknya yang menantang dan meremas-remas sambil sesekali memuntir-muntir putingnya yang cukup panjang. Atun tetap seperti orang yang tidak sadar, matanya hanya terpaku kelayar kaca melihat bagaimana Kay Parker menjepit pinggang lawan mainnya sambil mengayunkan pinggulnya ke kanan kekiri. Dengan cepat saya membuka dasternya sampai terlepas; Atun diam saja juga saat saya memelorotkan celana dalamnya. Sambil tetap memeluknya dari belakang, saya menggeser kakinya agar selangkangannya lebih terbuka sehingga saya bisa mengarahkan ****** saya ke lubang memeknya. Saat kepala ****** saya mulai memasuki memeknya yang sudah basah, Atun sedikit tersentak, tapi saya terus menyodok kedalam sehingga ****** saya terbenam seluruhnya.

“aaaaaaaakh…..pak” , desah Atun lirih, “ennnaaaak….paaaaak”
Saya tetap menekan dan kemudian mulai menarik ****** saya. Waah…. memek Atun bagaikan menjepit ****** saya dan seperti tidak mau melepaskan ****** saya. Memek Atun ternyata sempit sekali dan ****** saya terasa bagaikan dihisap-hisap dan diremas-remas dengan denyutan-denyutan yang sungguh nikmat sekali. Saya menarik dan menekan dengan kuat secara berulang-ulang sehingga biji saya terdengar beradu dengan pantat Atun yang mulus, plak….plak….plak….. saya tetap memeluknya dari belakang dengan tangan kiri yang tetap berada di tetek sedangkan jari tangan kanan saya berada di dalam mulut Atun.

Mulut Atun menghisap-hisap jari saya bagaikan anak bayi yang telah kelaparan mendapatkan susu ibunya , matanya terpejam bagai orang sedang bermimpi. Badannya separuh , dari pinggang keatas condong kedepan, membungkuk pada sandaran sofa, sedangkan pinggangnya berusaha untuk mengimbangi gerakan maju mundur yang saya lakukan. Bila saya menekan ****** saya untuk membenamkannya lebih dalam kelubang memeknya, Atun segera mendorong pantatnya kebelakang untuk menyambut gerakan saya dan kemudian secara cepat mengayunkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan bergantian. Aah ….. Atun, ternyata luar biasa enaknya memek kamu. Saya benar-benar menikmati tubuh dan memek Atun. Kami melakukan gerakan-gerakan seperti ini selama beberapa waktu, sampai suatu saat badan Atun mengejang , kedua kaki nya juga mengejang serta terangkat kebelakang . Memeknya meremas dan menghisap-hisap ****** saya dengan keras dan berusaha untuk menelan ****** saya seluruhnya.

“aaaaaaaaaaaaahhhhh …..” desah Atun panjang Akhirnya saya juga tidak tahan lagi, saya peluk badannya dan saya tekan ****** saya kuat-kuat kedalam memek Atun. Saya pun melepaskan cairan mani saya kedalam lubang memek Atun yang begitu hangat dan menghisap.
“hhhhheeeeeeeeeh” creeet…….creettt…..creet tttt Kami berdua langsung lunglai dan tertekuk kearah sandaran sofa dengan posisi ****** saya masih ada di dalam jepitan memek Atun. Setelah kami recover, saya buru-buru memungut sarung, mematikan televisi dan berdua berjalan kearah belakang ; Atun langsung berbelok kekamarnya, tapi sebelumnya ia berkata halus, ” terima kasih yaa… pak” dan sambil tersenyum nakal ia meremas ****** saya. Saya langsung mandi lagi untuk membersihkan keringat yang mengalir begitu banyak, setelah itu ke kekamar berbaring sambil memeluk isteri saya dan tertidur lelap dengan puas. Dipagi hari saya tersentak bangun karena merasakan sepasang tangan yang mengelus-elus ****** saya, secara refleks saya melihat jam dinding dan melihat jam sudah menunjukan pukul sembilan pagi.
” looo ..” , pikir saya ” kok isteri saya tidak bekerja hari ini”
Langsung saya mengangkat kepala melihat kebawah; lho…. ternyata bukan isteri saya yang sedang mengelus-elus ****** saya tetapi Atun yang sedang menunduk untuk mencium ****** saya, yang sudah keras dan tegang.
“Tun….. ayo naik kesini”, kata saya kepadanya, sambil bangun terduduk saya menarik badannya dan mulai membuka dasternya, ternyata Atun sudah tidak memakai apa-apa dibalik dasternya. Langsung saya balikkan badannya dan mulai mencium memeknya yang wangi, sedangkan Atun langsung juga mengulum ****** saya dimulutnya yang kecil; waah Atun langsung cepat belajar dari tontonan film tadi malam rupanya.

Saya mulai menjilat-jilat memeknya dan sesekali mengulum serta mempermainkan klentitnya dengan lidah saya, Atun tergelinjang dengan keras dan terdengar desahannya, “hheeeh….heeeehhh” Dari lubang memeknya mengalir cairan hangat dan langsung saja saya jilat ….. mmmh…enaknya… Setelah itu saya tarik Atun untuk jongkok di atas badan saya, sedangkan saya tetap terlentang dan Atun mulai menurunkan badannya dengan lubang memeknya yang sempit itu tepat kearah batang ****** saya yang sudah sangat tegang sekali.

“hhhheeehhhh”….cleeeep, batang ****** saya masuk langsung kedalam lubang memeknya dan terbenam sampai keujung biji saya, “oooohh enak bener Tun….memek kamu” kata saya, Atun sudah tidak menjawab lagi, dia menaikkan pantatnya dan kemudian dengan cepat menurunkannya dan memutar-mutar pinggulnya dengan cepat sekali berkali-kali, sambil terpejam dia mendesah-desah panjang terus menerus karena keenakkan….. Batang ****** saya terasa mau putus karena enaknya memek Atun, benar-benar nikmat sekali permainan dipagi hari ini; Sesekali saya duduk untuk memeluknya dan terus meremas-remas teteknya yang keras. “ooooh …. Atun….ennaaaak” Atun kemudian berhenti sebentar dan memutarkan badannya sehingga pantatnya menghadap wajah saya, sambil terus menaik-turunkan pantatnya, memeknya tetap menjepit batang ****** saya dengan jepitan yang keras dan berdenyut-denyut…..Akh , akhirnya saya tidak tahan lagi, sambil memeluk pinggangnya saya berusaha menekan batang ****** saya sedalam-dalamnya dilubang memek Atun , badan Atun pun mengejang dan bersama-sama kita mencapai orgasme. Pagi hari itu saya dan Atun bermain sampai jam 13:00 siang, berkali-kali dan berbagai-bagai gaya dengan tidak bosan-bosannya.

Sejak pagi itu, saya selalu dibangunkan oleh isapan lembut dari mulut mungil Atun, kecuali bila hari libur dimana isteri saya berada di rumah.

Ngentot Digoyang Teman Kenalan di Kampung



Ngentot Digoyang Teman Kenalan di Kampung


Sebenarnya aku sedikit khawatir karena jalan tersebut biasanya cukup sepi apa lagi pada pukul
5 sore seperti ini. Aku pulang telat karena ada acara osis setelah pulang sekolah tadi.
“hai neng cantik.” celetuk seorang yang sepertinya preman.
Aku tak menghiraukannya dan berjalan lebih cepat.
“yah cantik-cantik kok sombong sih neng ” katanya lagi dan berjalan mengikutiku dari belakang.
Aku berlari menjauhi dia dan setelah beberapa meter aku mencoba menoleh kebelakang untungnya orang itu sudah tidak kelihatan.
“huhh untung aja gak ngikutin.” pikirku
Tapi tiba-tiba ada yang membekap mulutku dan kemudian tubuhku juga di tangkapnya sehingga aku tidak dapat bergerak. Aku berusaha meronta ronta tapi apa daya tubuh kecilku tak berpengaruh sama sekali mengahadapi tubuh kekarnya.
Dia menyeretku menuju sebuah gedung yang sudah tidak terpakai lagi sehingga dan daerah di sekitarnya juga tak ada pemukiman.
Setelah memasuki gedung tersebut dia membawaku masuk k sebuah ruangan. Cukup besar juga 5×6 meter dan juga terdapat sofa dan meja meskipun terlihat kotor dan rapuh. Aku di lemparkannya ke sofa tersebut.
“aaww..”aku teriak kesakitan
Walaupun itu sofa sudah banyak sobek di sana sini serta cukup keras sehingga membuat badanku kesakitan apa lagi sedari tadi aku d bekap dengan keras oleh dia.
“tenang aja cantik ga bakal sakit kok kalau kamu ga ngelawan.”
“saya mohon pak lepaskan saya, akan saya beri semua uang saya.” sambil terisak menangis
“aku lagi ga butuh uangmu aku butuh kamu sayang” dia mendekati sofa yang kududuki.
Dengan tubuh kesakitan aku mencoba bangkit berlari tapi refleknya cukup cepat dan mendorongku lg k sofa.
“jangann pak aku mohon..”
“tenang aja neng enak kok.” dia memelukku dengan tubuh gelap dan kekarnya serta tato d sebagian tubuhnya. Dia memiliki wajah sangar yang menyeramkan.
“lepas kan paak..” aku berusaha memberontak. Tapi dia terus memelukku dengan erat serta mencoba menciumiku.
“Emmhhh mhh” aku menutup bibirku erat-erat tapi dia terus menciumiku dan memegang daguku dengan keras sehingga memaksa mulutku terbuka
“ehmm mhh..”
“hsmmm..”
Dia terus menciumi bibirku serta menjilati mulutku.
Aku berusaha menolaknya tapi lama kelamaan ada perasaan aneh dalam diriku jantungku berdebar debar perasaan aneh yang blum pernah kurasakan.
Lama kelamaan aku tanpa sengaja menikmati ciuman tersebut.
“hmmm ssshh.”
Entah kenapa tanpa sadar aku membalas ciumannya. Kami saling melumat aku memejamkan mataku menikmati setiap mili mulutku di jelajahi lidahnya. Lidah Kami saling berpautan.
“Hmm gimana enak kan neng ciumannya..”
Bagai dismbar petir asetelah mendengar hal tersebut kesdaranku kembali dengan jantung yang masih berdebar aku mendorongnya kemudian lari tapi baru sampai pintu dia menarik kerudungku sehingga aku terjatuh kebelakang.
“auuuh..” aku mengalami benturan yang cukup keras di kepala sehingga membuatku sedikit pusing.
“makanya jangan lari aku gak bakal main kasar kok kalau kamu nurutin aku.” membawaku ke sofa lg.
Dengan benturan di kepala membuat aku tak berdaya. Preman itu mengeluarkan pisau dari pinggangnya dan mengarahkan tepat di depan leherku.
“oke sekarang kita rubah aturanya kalau sampe kamu ngelawan lagi jangan salahkan aku kalau pisau ini menancap pada lehermu.”
aku semakin ketakuan. “hi hihi.. iya pak.” Dengan sedikit menahan air mataku.
“ohh iya jangan panggil pak panggil aja mas, oh iya nama kamu siapa cantik”
“hiks.. Na nama saya Nia mas”
“wah cantik juga ya namanya kayak wajahnya.” preman itu membelai pipiku
“hiks hiks hiks” aku terus menangis.
“udah dong cantik jangan nangis apa mau pisau tadi
lagi”
“eh eh iya mas” aku berusaha menahan air mataku.
Nah gitu kan bagus ayo senyum pasti kamu cantik.
Dengan sedikit di paksakan aku berusaha untuk tersenyum.
“wahh wahh manis banget kamu rejeki nomplok emang nih” katanya tertawa. Dia meraba payudaraku.
“wah gede nih gak nyangka dapet bonus toge nih.” lanjutnya
tertawa.
“shh hhh..” preman itu mulai meremas remas pada awalnya aku merasa risih tapi lama kelamaan perasaan geli dan aneh mulai muncul.
“huhh mas udaahh hhh”
“udah apanya sayang.”
“itu tangannya.”
“emang knp tanganku?”
“remas hhh geli masss”
“tapi enakkan”
Aku memejamkan mata dan mendesah tanpa sadar menikmati remasan tersebut.
Ketika aku membuka mata ternyata kancing seragamku sudah terbuka semua dengan reflek aku menutup payudaraku yang masih tertutup bra biru muda.
“eh eh tangannya awas apa km mau pisau”
Dengan terpaksa aku menurunkan tanganku dan dengan leluasa dia memandangi payudaraku.
“ukuran berapa nih neng” preman itu melanjutkan meremas payudaraku dengan hanya terhalangi bra.
“hhh gatau mass”
“ayo jujur kalau gak kamu tau kan akibatny”
“shhh ii.. iya iya emmhh.. 34C.”
“wah mantep nih apa lg klu di kenyot.” Dia langsung menyingkap braku ke atas sehingga memperlihatkan pemandangan indah dua buah gunung kembar denag puting yg berwarna sedikit merah muda. Dan dengan puncak yang berdiri tegang.
“eneng udah sange ya tegang gini putingnya enak ya?”
Dia menghisap puting sebelah kiriku. Terus menghisap dan sesekali menggigit membuatku tak berdaya hanya bisa mendesah dan meremas sofa tersebut.
“jawab dong kalau aku tanya!!” perintahnya
“ehh ii iya bang”
“iya apanya”
“shhhh iya enak mas” dengan wajah merah padam dan malu-malu aku berkata seperti itu.
“nah gitu dong” dia lanjut mnghisap putingku dan memainkan yg sblah kanan
Hal tersebut membuatku tak karuan hanya desahan yang keluar dari mulutku. Perasaan aneh yang tak pernah kurasakan.
Setelah puas dengan dadaku dia trus menciumi perutku. Dan kemudian dia menuruhku untuk melepaskan rok abu-abuku. Aku sangat takut karna jika aku lakukan hal itu maka semua hal tersebut akan terjadi. Melihat aku yg sedikit ragu dia ganti menyuruhku untuk mengulum penisnya.
Aku kaget bukan kepalang. Aku bahkan tidak tau bagai mana caranya.
Dia menyuruhku jongkok d depan sofa tmpat dia duduk dan menyuruh melepaskan celananya. Aku ragu tp dia menarik tnganku tepat di gundukan yg menyembul di selangkangannya.
Awalnya mengusap usap kemudian dia mnurunkan clananya sehingga nampak penis hitamnya yg berdiri tegak di hadapanku aku belum pernah melihat benda itu dan membuatku merinding.
“wah kok takut gitu gak pernah liat ya”
Dia menyuruhku mengocok dengan tangannya.
“sshhh enakk hh ada bakat kamu pinter ngocok”
Aku terus mengocoknya
“sekarang ciumin!” perintahnya.
Dengan ragu aku mencium ujung penisnya yg mengeluarkan cairan bening dengan rasa takut. Aku menciumi seluruh batang itu.
” ayo sekarang hisap”
Dengan tiba-tiba dia memasukkan penisnya kedalam mulutku.
“uhhhkk” aku kaget dan bingung. Cerita Hot
“hisap!”
Dengan takut aku mulai mengisapnya. Ada rasa asin dan rasa aneh bercampur. Beberapa menit aku menghisapnya hingga menjadi terbiasa dengan rasa dan bau itu. Aku juga menggerakkn kpalaku maju mundur serta meenjilati ujung penisnya.
Prasaan jijik dan takut yg sebelumnya kini sirna semua tergantikan dengan prasaan aneh yang membuatku kecanduan.
“shhhh dasar lonte ternyata doyan juga lo.”
Kata kata kasarnya entah kenapa membuatku semakin bergairah menghisap penisnya
“ahh ahh terus say”
Dia memegang kepalaku dang menggerakkan pinggulnya hingga membuatku tersedak.
“ahh nia gue kelau ahss..”
Cairan kental dan terasa aneh memenuhi mulutku
“telan semua awas kalau ada yang lo keluarin”
Mendengar itu dengan terpaksa aku menelan semua carian yang terasa aneh tersebut.
“glekk glekk”.
Kemudia menjilati sisa sisa carian di ujung penisnya.
“wah lu pinter juga ya bakat ngoral jg lu.”
Saat aku berdiri dia lansung mendorongku duduk d kursi dan jongkok d depanku kemudian menarik keatas rok ku hingga celana dalamku kelihatan.
“wah wah lo basah juga ya.”
“kasian nih kalau cd lo basah mending gue lepas ya” dia menarik trun dan entah kenapa aku reflek menaikkan bokongku saat dia menurunkan cd ku.
“wah mememku cantik bener nih”
aku berusaha menutup kakiku tp lngsung d halanginya.
Dia menciumin pahaku pangkal paha dan d sekitar vaginaku. Dan terakhir dia menciuminya.
“ahhhh sshhh..”
Rasa geli aneh dan nikmat bercampur menjadi satu. Desahanku trus mnjadi jadi karena rasa nikmat yg amat sangt. Aku menggeleng gelengkan kepala merasakan hal itu.
Di ciumi dan di jilati tempat itu
“slurrrp sllurrpp”
“ahhhss udah bangg hhh..”
Dia terus menjilatinya dan memasukan jari k vaginaku dan mengocoknya.
“ohh bang udah bangg hh aku udahh”
Aku meracau tak karuan
Dan akhirnya. “aaaahhhhh.
Semua cairan milikku tersembur keluar. Perasaan yang belum pernah aku rasakan. Badanku terasa ringan. Kenikmatan yang paling nikmat kurasakan.
Semua cairan milikku tersembur keluar. Perasaan yang belum pernah aku rasakan. Badanku terasa ringan. Kenikmatan yang paling nikmat kurasakan.
Semua cairanku di telannya tanpa tersisa. Di jilatinya vaginaku
“huhh ooohhhh..”
tubuhku langsung terkulai lemas.
“wah wah wah.. Ternyata lo kluar enakkan?”
tanyanya smbil tertawa
Aku menutup wajahku yang merah padam. Aku tidak menyangka bakal menikmati hal memalukan tersebut.
Tiba” preman itu melebarkan kakiku yang masih lemas. Dan mendekatkan penisnya ke vaginaku. Dia menggesekkan penisnya hingga membuatku merasa aneh lagi.
“ahh bang udah bang”
“apanya yg udah an neng”
“itu emm jgn d gsekin lg bang lepasin saya”
“wah wah jadi km udah pngen ya oke deh”
dia menempatkan penisnya tepat d depan lubangku. Perlahan aku merasakan batang penis itu masuk
“aahhh bangg..”
mulai menyeruak masuk. Hingga setengah. Dia langsung menghentakkan pinggulnya dan *blesss*
“aaaaww.. Sakittt”
Batang penis itu mengisi setiap tempat di vaginaku. Benda yang panjang itu merobek selaput dara yg slama ini aku jaga.
Aku mencakar punggungnya karena kesakitan dan reflek air mataku menetes menahin sakit tersebut.
“udah neng sakitnya cuma bntar kok ntr abang bikin enak” dia menahan penisnya d vaginaku. Terasa penuh dan panas.
Beberapa saat kemudian dia menggerakkan pinggulnya.
“ahhh aww ohh…”
Dia terus menggerakkan pinggulnya. Sekali dua kali dan kmudian smakin lancar meski pada awalnya agak perih tapi lama kelamaan rasa perih itu hilang dan berganti dengan perasaan aneh dak nikmat. Erangan
kesakitanku kini berubah menjadi desahan kenikmatan.
“ahh ahh hahh”
dia terus menggenjotku dan meciumi bibirku dan ku sambut dengan membalas ciuman.
“huhh bener” makjos deh memek lu”
“sshhh hhh terus bang hhh”
“ahh kenapa enak ya”
“ooohhss iya bang terus ahh”
aku ikut menggerakkan pinggulku.
Beberapa saat kemudian dia mengajak ganti gaya dengan doggy style.
“plokk plokk plookk.” suara hentakan pahanya dengan pantatku.
Dan semakin terasa nikmat.
dia menciumi leherku, Meremas dadaku dari blakang.
“ahhh bang ayo bang truss ahhh…”
entah kesadaranku hilang kemana, aku menguarkan kata kata yg memalukan aku terus menggoyangkan pinggulku seirama dengan gerakannya
“assshh bang hh aaahhh..” aku sekali lagi keluar dengan hebatnya.
“aaaaahhh ahh aku juga sayaang”
Vaginaku terasa penuh dan hangat aku merasa preman itu menyemprot barkali-kali hingga lemas. Walaupun aku awalnya di perkosa entah kenapa aku menikmati kejadian tersebut dan vagina trus berkedut setiap membayangkan hal tersebut.



Sabtu, 21 April 2018

Kalahkan Tottenham, Manchester United ke Final Piala FA



Paris bola - Manchester United melaju ke babak final Piala FA 2018. The Red Devils memetik kemenangan di laga semifinal atas Tottenham Hotspur dengan skor akhir 2-1.

Dalam pertandingan di Wembley, Sabtu (21/4/2018) malam WIB, MU sempat tertinggal lebih dulu. Gol Dele Alli membawa The Lilywhites unggul, Setan Merah membalas dua kali lewat Alexis Sanchez dan Ander Herrera.

Dengan kemenangan ini, MU menjaga asa untuk mengakhiri musim dengan raihan trofi. Mereka masih menunggu pemenang laga Chelsea melawan Southampton untuk dihadapi di babak final pada 19 Mei mendatang.

Babak pertama laga Manchester United vs Tottenham selesai 1-1. Tottenham unggul lebih dulu lewat Alli, yang disamakan MU lewat Sanchez.

Jesse Lingard membahayakan gawang Spurs pada menit ke-55. Percobaannya meneruskan umpan Herrera masih menyamping dari gawang.

Spurs gantian mengancam. Alli mengirim umpan matang untuk Kane, eksekusi pemain nomor punggung 10 itu bisa diblok oleh Chris Smalling.

MU berbalik unggul pada menit ke-62. Pergerakan Sanchez di sisi sayap kanan menjadi awalnya. Bola umpan mendatar Sanchez gagal dikontrol oleh Romelu Lukaku, dibiarkan Lingard, lalu diselesaikan oleh Herrera.

Lukaku melepaskan percobaan pada menit ke-72. Dia meneruskan umpan terobosan Paul Pogba, tapi bolanya diamankan dengan sempurna oleh Michel Vorm.

Eriksen nyaris membawa Spurs menyamakan kedudukan! Tendangannya di menit ke-73 masih tipis menyamping di sisi kiri gawang MU.

Baca juga: Pembelaan Mourinho kepada Alexis Sanchez

Vorm melakukan penyelamatan lagi pada menit ke-75. Kali ini, dia menepis bola tendangan Pogba dari luar kotak penalti.

Lucas Moura melepaskan tembakan dari luar kotak penalti di menit ke-87. Arahnya masih melayang jauh dari gawang yang dikawal David De Gea. Usaha Victor Wanyama dengan sundulan dua menit kemudian juga sama.

Marcus Rashford membuang peluang emas untuk mencetak gol di masa injury time. Umpan Lukaku bisa dikuasai, eksekusi terakhirnya diantisipasi Eric Dier. Hingga laga selesai tak ada gol tercipta, MU menang 2-1.

Susunan Pemain

MU: De Gea, Young, Valencia (Darmian 80), Jones, Smalling, Matic, Herrera, Pogba, Sanchez (Fellaini 90+5), Lingard (Rashford 83), Lukaku

Tottenham: Vorm, Davies (Moura 68), Vertonghen, Sanchez, Trippier, Dier, Dembele (Wanyama 78), Son (Lamela 86), Alli, Eriksen, Kane


Alexis Sanchez Meledak di Waktu yang Tepat


Alexis Sanchez tampil gemilang saat Manchester United memetik kemenangan atas Tottenham Hotspur di semifinal Piala FA. Dia seakan meledak di saat yang tepat.
The Red Devils memetik kemenangan 2-1 saat melawan The Lilywhites di Wembley, Sabtu (21/4/2018). MU melakukan comeback, setelah tertinggal lebih dulu akibat gol Dele Alli.

Sanchez menjadi pencetak gol penyeimbang MU. Dia menyundul umpan matang dari Paul Pogba di babak pertama. Pemain asal Chile itu juga berperan besar dalam gol kedua MU, yang tercatat atas nama Ander Herrera.

Menyisir dari sisi kanan, umpan mendatar Sanchez gagal dikuasai oleh Romelu Lukaku. Beruntung bolanya jatuh ke arah Herrera, yang diselesaikan menjadi gol kemenangan.

Di sepanjang pertandingan, Sanchez melakukan 39 kali sentuhan. Satu golnya itu merupakan buah dari sekali tembakan.

Dengan gol ini, Sanchez menambah fakta bahwa dirinya spesialis tampil bagus di Wembley. Dia sudah membukukan sebanyak delapan gol dalam empat penampilan di stadion itu. Tiga dari semua gol itu dicetak di babak semifinal Piala FA.

Penampilan bagus Sanchez ini sudah mengantarkan MU pada catatan yang oke. Opta melansir data bahwa mereka menjejak final di turnamen domestik untuk ke-29 kali. Rinciannya, 20 kali di Piala FA, dan sisanya di Piala Liga Inggris.